Sabtu, 18 Februari 2012

cara membuat blog menggunakan blogspot.com :
  • Buat blog dengan menggunakan blogspot.com menggunakan gmail
  • Masukkan data-data yang lengkap 
  • setelah semua terisi tekan ok/yes
  • masukkan image ke blog anda masing-masing dengan tema image sesuai dengan bidang kuliah
  • masukkan beberapa posting di dalam blog anda
  • beri komentar masing-masing blog teman anda

Minggu, 05 Februari 2012

Tepat Dalam Merawat Bayi yang Baru Lahir



img Butuh kesabaran dan ketelitian dalam perawatan bayi. Sebagai ibu muda terkadang kita kurang memahami dalam mengurus bayi, terutama bayi yang baru lahir.

Berikut ini beberapa tips merawat si kecil yang bisa Anda ikuti.

1. Pastikan tali pusat dan area sekelilingnyanya selalu kering dan bersih. Bersihkan pangkal tali pusat dengan kapas yang telah diberi alkohol. Tali pusat akan lepas dengan sendirinya sekitar seminggu sampai dua minggu.

2. setelah mandi pakaikan baby oil ke seluruh tubuh si kecil. Hal ini membuat kulit bayi tetap terjaga kelembabannya.

3. Bila bayi berkeringat, lap bagian tubuh yang berkeringat dengan tisu basah non alkohol. Anda bisa juga mengelapnya dengan handuk lembut yang telah dibasahi air hangat.

4. Mengatasi perut bayi yang kembung adalah dengan cara memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap. Hal ini akan memancing si kecil buang angin. Jika banyak angin maka si kecil akan buang angin beberapa kali. Setelah itu perut bayi bisa diusapkan dengan minyak telon untuk menghangatkan dan menghilangkan kembung.

5. Bersihkan alat kelamin bayi dengan cara disabuni dengan sabun khusus bayi saat mandi, setelah itu bilas sampai bersih. Pastikan area genital bayi tetap bersih dan kering agar tidak terjadi iritasi.
CARA MEMANDIKAN BAYI YANG BENAR
Kegiatan memandikan bayi bagi Anda yang baru punya bayi mungkin akan sedikit khawatir karena belum terbiasa. Masih banyak ketakutan namun hal itu wajar bagi ibu yang baru mempunyai bayi. Tetapi mau tidak mau ternyata para ibu baru ini harus bisa dan berani juga memandikan bayi. Nah, tentu jangan asal memandikan dong. Ada beberapa kiat yang bisa ibu pelajari tentang bagaimana memandikan bayi yang benar.

Mempersiapkan Mandi sang Bayi

* Selalu rencanakan ritual mandi bayi anda. Pastikan semuanya siap sebelum mulai memandikan bayi. Ini akan membikin lebih mudah dan aman.

* Kalau anda bisa, turunkan suhu airnya sampai 40 derajad celsius. Ini membikin bayi lebih nyaman. Isilah bak mandinya dengan aer hangat. Selalu test airnya terlebih dahulu dengan lengan atau siku anda. Airnya haruslah hangat dan nyaman, bukan panas.

* Pastikan segala keperluan buat mandi tersedia. Anda bisa menyediakan sabun lembut, bola-bola kapas dan sebuah popok bersih di wadahnya masing-masing. Lalu bawalah wadah yan gsudah berisi peralatan mandi itu dengan handuk dan kain pembilas ke ruangan dimana anda akan memandikan bayi. Kalau semuanya sudah siap, ambillah bayi anda.

* Kalau anda kelupaan suatu barang, anda harus membawa bayi anda untuk mengambil barang yang kelupaan itu. Ini agak susah untuk dilakukan apalagi kalau bayinya masih licin dan basah.

* Jangan pernah meninggalkan bayi anda sendiri di bak mandi.

Sebaiknya tidak usah menjawab telpon masuk atau dering bel di pintu selagi anda memandikan anak. Kalaupun anda mau lakukan itu, ambil bayi anda dan bawa juga bersama anda. Jika pasangan anda, famili atau teman-teman anda sering menelpon anda, kasih tahu mereka jam-jam anda memandikan bayi. Katakan pada mereka bahwa anda tidak akan menjawab telpon atau membukakan pintu selama jam-jam tersebut.

Memandikan bayi anda
Bayi anda pertama-tama akan memrlukan spons pembasuh. Mandikan bayi anda dengan spons pembasuh yang lembut terlebih dahulu sebelum puput tali pusernya atau sembuh luka sunatnya (kalau ada). Setelah itu barulah bayi anda boleh memakai bak mandi.

Isi sebuah ember besar atau wadah air yang besar dengan air hangat: gunakan pergelangan tangan ataupun siku anda untuk memastikan suhu yang tepat. Pastikan airnya tidak terlalu dingin ataupun panas. Air yang masih panas akan sangat berbahaya.

Ambil ember air hangat dan sebuah pembasuh lembut di tempat dimana anda akan memandikan bayi anda.

Ambil tempat buat memandikan bayi yang bersuhu hangat dan jangan di tempat yang banyak anginnya. Tentunya anda tidak mau bayi anda kedinginan. Anda bisa menaruh bayi anda di handuk mandi di permukaan yang datar. Jika anda menaruh bayi anda di atas meja, pastikan tidak akan menggelinding. Jangan tinggalkan bayi anda sendirian sedetik pun, ingat itu!

Copot pakain bayi anda. Celupkan pembilas mandi di air hangat dan peres sampai hanya terasa basah saja. Gunakan pembasuh lembut yang sudah basah itu untuk membasuh tubuh bayi anda dengan pelan dan lembut. Bilas kepala dan lehernya, belakang telinga, dan diantara jari tangan maupun kaki.

Bayi yang baru lahir tidak perlu mandi setiap hari. Cukup bersihkan mukanya, leher dan area perpopokan jikalau mereka kotor.

Lembutlah ketika memandikan bayi anda

* Anda bisa menggunakan bathtub anda, kitchen sink atau bak mandi bayi dari plastik. Gunakan sesuatu untuk membersihkan dan mengelap bak mandi bayi anda biar tidak mudah tergelincir atau kepleset. Jika anda menggunakan busa buat membersihkan bak mandi bayi, itu perlu sering-sering dikeringkan tiap kali selesai digunakan. Ini berguna untuk mencegah perkembangbiakan kuman dan bakteri. Atau anda bisa mengeringkan bak mandi bayi dengan handuk kering. Pastikan cuci dan keringkan handuk itu tiap kali selesai digunakan.

* Gunakan lap pembasuh bayi yang bersih, tanpa sabun, untuk membasuh mukanya. Basuhlah bagian luar dan dalam di tiap-tiap kupingya dan bilas dan keringkan lehernya juga.

* Jangan pernah menggunakan sabun busa atau detergen di air mandi bayi karena bisa menyebabkan ruam dan kulit mengelupas.

* Gunakan bola-bola kapas ataupun cotton pads untuk membersihkan mata bayi anda sebelum menaruhnya di bak mandi. Pastikan anda tahan bagian kepala bayi ketika di dalam bak mandi.

* Basuhlah rambut bayi anda dan bilas dengan penuh kelembutan, gunakan sabun dan shampo khusus bayi. Kerjakan hal ini hanya sekali atau dua kali seminggu saja. Bialslah dengan kain basah. Pastikan tidak ada busa sabun yang masuk mata bayi anda. Basuhlah badannya, dumulai dari bagian dada. Setelah dibersihkan dengan kain lembut, bilaslah kain itu dan gunakan sekali lagi untuk membilas bayi. Keringkan bayi anda dengan handuk kering lembut dan bersih. Selalu pastikan dia tertutup. Pastikan bayi anda selalu hangat dan kering dengan menyelimutinya dengan handuk bersih setelah dimandikan.

Sabtu, 04 Februari 2012

Teknik Pemasangan Infus

Pemberian Cairan Intravena
Tujuan Utama Terapi Intravena:

1.      Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2.      Memberikan obat-obatan dan kemoterapi
3.      Transfusi darah dan produk darah
4.      Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi

Keuntungan dan Kerugian Terapi Intravena
Keuntungan:
*      Efek terapeutik segera dapat tercapai karena penghantaran obat ke tempat target berlangsung cepat.
*      Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebih dapat diandalkan
*      Kecepatan pemberian dapat dikontrol sehingga efek terapeutik dapat dipertahankan maupun dimodifikasi
*      Rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan intramuskular atau subkutan dapat dihindari
*      Sesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan rute lain karena molekul yang besar, iritasi atau ketidakstabilan dalam traktus gastrointestinalis

Kerugian:
*      Tidak bisa dilakukan “drug Recall” dan mengubah aksi obat tersebut sehingga resiko toksisitas dan sensitivitas tinggi
*      Kontrol pemberian yang tidak baik bisa menyebabkan “speeed Shock”
*      Komplikasi tambahan dapat timbul, yaitu:
§         Kontaminasi mikroba melalui titik akses ke sirkulasi dalam periode tertentu
§         Iritasi Vaskular, misalnya phlebitis kimia
§         Inkompabilitas obat dan interaksi dari berbagai obat tambahan   

Peran Perawat Dalam Terapi Intravena
*      Memastikan tidak ada kesalahan maupun kontaminasi cairan infus maupun kemasannya
*      Memastikan cairan infus diberikan secara benar (pasien, jenis cairan, dosis, cara pemberian dan waktu pemberian)
*      Memeriksa apakah jalur intravena tetap paten
*      Observasi tempat penusukan (insersi) dan melaporkan abnormalitas
*      Mengatur kecepatan tetesan sesuai dengan instruksi
*      Monitor kondisi pasien dan melaporkan setiap perubahan




Persiapan Infus dan Insersi Kateter pada Vena Perifer
Persiapan Pasien
*      Periksa rekam medis untuk mengetahui riwayat penyakit, alergi dan rencana perawatan
*      Periksa ulang perintah dokter mengenai cairan yang harus diberikan dan kecepatan tetesan.
*      Edukasi ( pendidikan) pasien mengenai:
§         Arti dan tujuan terapi intravena (I.V)
§         Lama terapi intravena
§         Rasa sakit sewaktu insersi (penusukan)
§         Anjuran:
                                     -  Laporkan ketidaknyamanan setelah insersi (penusukan)
                                     -  Laporkan jika kecepatan tetesan berkurang atau bertambah
  •  
    • Larangan:
                                    -  Mengubah/ mengatur kecepatan tetesan yang sudah diatur                                            dokter/perawat
                          -  Menarik, melepaskan, menekan, menindih infus set
                          -  Sesuai intuksi dokter, misalnya larangan berjalan


Persiapan Peralatan
*      Alat
  • Alat untuk kateter I.V. / Venocath
  • Prinsip: Pilih alat dengan panjang terpendek, diameter terkecil yang memungkinkan administrasi cairan dengan benar
      Lihat: Pedoman ukuran jarum kateter dibawah ini:
  • Ukuran  16
            Guna: – Dewasa
                                      - Bedah Mayor, Trauma
                                      - Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan
            Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi
                                                  - Butuh vena besar
  • Ukuran 18
            Guna:   - Anak dan dewasa
                        - Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
            Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi
                                                  - Butuh vena besar

  • Ukuran 20
  • Guna: – Anak dan dewasa
                                       - Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah,                                      komponen darah, dan infus kental lainnya
                                                   Pertimbangan Perawat: umum dipakai                       
  • Ukuran 22
            Guna: – Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut)
                              - Cocok untuk sebagian besar cairan infus

Pertimbangan Perawat:
   -  Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis   dan     rapuh
            -  Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat
            -  Sulit insersi melalui kulit yang keras

  • Ukuran 24, 26
            Guna: – Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut)
                                     - Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi                                               kecepatan tetesan lebih lambat
            Pertimbangan Perawat:
            - Untuk vena yang sangat kecil
            - Sulit insersi melalui kulit keras

*      Paket I.V line yang berisi: torniquet, kasa alkohol, povidone-iodine (alkohol 70 %), pisau cukur, kasa steril, plester, perban
*      Label
*      Papan untuk lengan
*      Alas/perlak
*      Alat untuk menggantung cairan infus
*      Sarung tangan untuk mencegah kontaminasi dari darah dan cairan tubuh pasien

2. Cairan
*      Pastikan kemasan dan tipe cairan sesuai instruksi dokter
*      Periksa kejernihan, kadaluarsa, kebocoran
            … cairan bervariasi dalam warna, tetapi tidak pernah tampak                 berawan, keruh atau separated
            … JIKA RAGU JANGAN DIPAKAI…..!

*      Dicantumkan informasi: nama perawat, nama pasien, nomor identifikasi pasien, nomor kamar, tanggal dan jam pemasangan infus, tambahan obat, no urut kemasan

 3. Infus Set
            - Sesuai untuk pasien dan kemasan cairan yang akan dipakai
            - Tidak ada retak, lubang atau bagian yang hilang

1.      Infusion pump atau infusion controller, jika diperlukan

Pemilihan Tempat Insersi
Petunjuk Umum:
*      Vena yang terlihat jelas bukan berarti vena yang terbaik
*      Pastikan tempat insersi dirotasi. Frekuensi rotasi tergantung bahan kateter:
            -           Kateter Teflon atau Vialon perlu diganti setiap 48-72 jam
            -           Kateter Aguavene dapat dipertahankan lebih lama
            -           Kateter yang terpasang lebih dari 72 jam perlu diberi     alasan yang didokumentasikan dalam catatan perawatan        pasien
*      Tempat insersi perlu diganti jika terjadi kemerahan, edema, nyeri tekan, atau filtrasi
*      Pedoman pemilihan vena”
            -           Gunakan vena-vena distal terlebih dahulu
            -           Gunakan lengan pasien yang tidak dominan
            -           Pilih vena-vena diatas area fleksi
            -           Pilih vena yang cukup besar untuk aliran darah adekuat ke dalam           kateter

-         Palpasi vena untuk tentukan kondisnya. Selalu pilih vena yang lunak, penuh dan yang tidak tersumbat
-         Pastikan lokasi yang dipilih tidak akan mengganggu aktivitas pasien sehari-hari
-         Pilih lokasi yang tidak akan mempengaruhi pembedahan atau prosedur-prosedur yang akan dilaksanakan
-         Vena-vena superficial yang sering digunakan untuk infus IV pada bayi, anak dan dewasa
            A. Bagian atas tangan
      -     Metacarpal Veins
                        -           Dorsal Venous Arch
                        -           Cephalic Vein
                        -           Basilic Vein
            B. Bagian bawah tangan
                        -           Median antebrachial vein
                        -           Accessory Cephalic Vein
                        -           Median cuboital vein
                        -           Cephalic Vein

  1. Membersihkan Tempat Insersi
  • Cuci tangan, lalu pakai sarung tangan
  • Jika perlu, jepit rambut diatas insersi agar vena lebih jelas dan untuk mengurangi rasa sakit sewaktu plester dilepas
  • Jangan mencukur, karena mencukur dapat menggores kulit, menimbulkan iritasi  jika terkena povidone-iodine/ alkohol dan menimbulkan resiko infeksi.
  • Bersihkan  dengan larutan povidone iodine (atau alkohol 70 % jika alergi terhadap iodine)
B          Menstabilkan Vena
  • Bila pasien kedinginan/ badan dingin/ pre-syok gunakan penghangat
  • Untuk memperbesar vena dapat digunakan posisi yang ditusuk lebih rendah daripada jantung. (Jika perlu gunakan manset tensimeter)
  • Pukul-pukul vena dengan lembut
  • Pasien diminta untuk membuka dan menutup kepalan tangan
C         Berikan anastesi lokal bila perlu
*      Siapkan alat-alat,lalu dekatkan ke pasien
*      Cuci tangan lalu gunakan sarung tangan
*      Pilih vena yang paling baik
*      Jika perlu, jepit rambut yang ada, agar vena terlihat jelas dan mengurangi sakit jika plester dilepaskan
*      Bersihkan area insersi dengan gerakan melingkar dari pusat keluar dengan larutan antiseptik dan biarkan mengering
*      Pasang torniquet 4-6 inci diatas tempat insersi
*      Fiksasi vena; letakkan ibu jari anda diatas vena untuk mencegah pergerakan dan untuk meregangkan kulit melawan arah penusukan.
*      Tusuk vena; pegang tebung bening kateter, bukan pusatnya:
            -  Metode langsung: tempatkan bevel jarum mengarah ke atas    dengan sudut 30-40 0  dari kulit pasien. Tusukan searah dengan   aliran vena: rasakan ‘letupam’ dan lihat adanya aliran darah.

Tehnik Pemasangan Infus
metode tidak langsung: tusuk kulit disamping vena, kemudia        arahkan kateter untuk menembus sisi samping vena sampai              terlihat aliran balik darah.
*      Rendahkan jarum sampai hampir sejajar dengan kulit
*      Dorong kateter ke dlam vena kira-kira ¼ – ½ inci sebelum melepaskan stylet (jarum penuntun), dan dorong kateter
*      Lepas torniquet dan tarik stylet
*      Pasang ujung selang infus atau tutup injeksi intermitten
*      Fiksasi kateter dan selang IV (lihat macam-macam fiksasi)
*      Atur kecepatan tetesan infus sesuai instruksi dokter
*      Pasang balutan steril
*      Label dressing meliputi tanggal, jam, ukuran kateter dan inisial/nama pemasang
*      Lepas sarungtangan dan cuci tangan
*      Rapikan alat-alat








Tehnik Fiksasi
*      Metode Chevron
- Potong plester ukuran 1,25 cm, letakkan dibawah hub kateter dengan bagian      yang berperekat menghadap ke atas.
- Silangkan kedua ujung plester melalui hub kateter dan             rekatkan           pada       kulit pasien
            -           Rekatkan plester ukuran 2,5 cm melintang diatas sayap             kateter dan       selang infus untuk memperkuat, kemudian             berikan label

*      Metode U
            - Potong plester ukuran 1,25 cm dan letakkan bagian yang        berperekat        dibawah hub kateter
- Lipat setiap sisis plester melalui sayap kateter, tekan kebawah             sehingga paralel dengan hub kateter
            -           Rekatkan plester lain diatas kateter untuk memperkuat.             Pastikan           kateter terekat sempurna dan berikan label
*      Metode H
            - Potong plester ukuran 2,5 cm tiga buah. Rekatkan plester       pada sayap kateter
Dokumentasi Terapi Intravena
Inisiasi:
  1. Ukuran dan tipe peralatan
  2. Nama petugas yang melakukan insersi
  3. Tanggal dan jam insersi
  4. Tempat insersi IV
  5. Jenis cairan
  6. Ada tidaknya penambahan obat
  7. Kecepatan tetesan
  8. Adanya pemakaian alat infus elektronik
  9. Komplikasi, respon pasien, intervensi perawat
  10. Pasien mengerti tindakan yang dilakukan terhadapnya

Maintenance
  1. Kondisi tempat insersi
  2. Pemeliharaan tempat insersi
  3. Pergantian balutan
  4. Pemindahan tempat insersi
  5. Pergantian cairan dalam infus set
  6. Pasien mengerti tindakan yang dilakukan terhadapnya.

Penghentian
  1. Jam dan tanggal
  2. Alasan dihentikan terapi IV
  3. Penilaian tempat insersi sebelum dan sesudah alat dilepaskan
  4. Reaksi dan komplikasi yang terjadi pada pasien, serta intervensi perawat
  5. Kelengkapan alat akses vena sesudah dipasang
  6. Tindaklanjut yang akan dilakukan (mis: memakai perban untuk tempat insersi, atau melakukan inisiasi di tungkai yang baru)


*      Tipe vena yang harus dihindari:

  1. Vena yang telah digunakan sebelumnya
  2. Vena yang telah mengalami infiltrasi atau phlebitis
  3. Vena yang keras dan sklerotik
  4. Vena-vena dari ekstremitas yang lemah secara pembedahan
  5. Area-area fleksi, termasuk antekubiti
  6. Vena-vena kaki karena sirkulasi lambat dan komplikasi lebih sering terjadi
  7. Cabang-cabang vena lengan utama yang kecil dan berdinding tipis
  8. Ekstremitas yang lumpuh setelah serangan stroke
  9. Vena yang memar, merah dan bengkak
  10. Vena-vena yang dekat dengan area yang terinfeksi
  11. Vena-vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah laboratorium

Cara Penusukan Cairan dengan Infus Set
*      kemasan infus set
*      Putar klem pengatur tetesan sampai selang tertutup
*      Pertahankan sterilitas penusuk botol
*      Buka penutup botol dengan tehnik aseptik atau antiseptik
*      Perhatikan arah menarik penutup
*      Tusukkan ujung penusuk infus set ke botol secara tegak lurus dengan menerapkan tehnik aseptik. Jangan diputar
*      Bila menggunakan botol gelas, pasang jarum udara
*      Tekan chamber sampai cairan terisi setengah
*      Naikkan ujung infus set sejajar chamber
*      Putar klem pengatur tetesan perlahan supaya udara mudah keluar
*      Jarak botol dengan IV catheter minimal setinggi 80 cm